Teknik routing yang lain
yang dirasa sederhana adalah flooding. Cara kerja teknik ini
adalah mengirmkan paket dari suatu sumber ke seluruh node tetangganya. Pada
tiap node, setiap paket yang datang akan ditransmisikan kembali ke seluruh link
yang dipunyai kecuali link yang dipakai untuk menerima paket tersebut.
Mengambil contoh rute yang sama, sebutlah bahwa node 1 akan mengirimkan
paketnya ke node 6. Pertamakali node 1 akan mengirimkan paket keseluruh
tetangganya, yakni ke node 2, node 4 dan node 5.
Gambar Hop pertama |
Selanjutnya
operasi terjadi pada node 2, 3 dan 4. Node 2 mengirimkan paket ke tetangganya
yaitu ke node 3 dan node 4. Sedangkan node 3 meneruskan paket ke node 2,4,5 dan
node 6. Node 4 meneruskan paket ke node 2,3,5. Semua node ini tidak mengirimkan
paket ke node 1. Ilustrasi tersebut digambarkan pada gambar berikut
Gambar Hop kedua
|
Pada saat ini jumlah copy
yang diciptakan berjumlah 9 buah. Paket-paket yang sampai ke titik tujuan,
yakni node 6, tidak lagi diteruskan.
Posisi terakhir node-node yang menerima paket dan
harus meneruskan adalah node 2,3,4,5. Dengan cara yang sama masing-masing node
tersebut membuat copy dan memberikan ke mode tetangganya. Pada saat ini
dihasilkan copy sebanyak 22
Gambar Hop ketiga
|
Terdapat dua catatan penting
dengan penggunaan teknik flooding ini, yaitu :
1.
Semua rute yang dimungkinkan akan dicoba. Karena itu teknik
ini memiliki keandalan yang tinggi dan cenderung memberi prioritas untuk
pengiriman-pengiriman paket tertentu.
2.
Karena keseluruhan rute dicoba, maka akan muncul paling tidak
satu buah copy paket di titik tujuan dengan waktu paling minimum. Tetapi hal
ini akan menyebakan naiknya bebean lalulintas yang pada akhirnya menambah delay
bagi rute-rute secara keseluruhan.
0 komentar:
Post a Comment