Tujuan
dilakukan pengontrolan terhadap error adalah untuk menyampaikan
frame-frame tanpa error, dalam urutan
yang tepat ke lapisan jaringan. Teknik yang umum digunakan untuk error control
berbasis pada dua fungsi, yaitu:
- · Error detection, biasanya menggunakan teknik CRC (Cyclic Redundancy Check)
- · Automatic Repeat Request (ARQ), ketika error terdeteksi, pengirim meminta mengirim ulang frame yang terjadi kesalahan.
Mekanisme Error control
meliputi
- · Ack/Nak : Provide sender some feedback about other end
- · Time-out: for the case when entire packet or ack is lost
- · Sequence numbers: to distinguish retransmissions from originals
Untuk
menghindari terjadinya error atau memperbaiki jika terjadi error yang dilakukan
adalah melakukan perngiriman message secara berulang, proses ini dilakukan secara otomatis dan
dikenal sebagai Automatic Repeat Request (ARQ).
Pada proses
ARQ dilakukan beberapa langkah diantaranya (1):
- · Error detection
- · Acknowledgment
- · Retransmission after timeout
- · Negative Acknowledgment
Macam-macam error control
adalah: